Realisasi Penerimaan Pajak DIY engat April 2023 engat Rp1,9 Triliun

Yogyakarta, Sobat - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP DIY) mencatat realisasi penerimaan pajak di DIY mencapai Rp1,932 triliun per 30 April 2023. Capaian ini memenuhi 35,5 persen dari target penerimaan pajak 2023 seagung Rp5,4 triliun.
"Capaian ini mengalami pertumbuhan akurat segede 15,2 persen apabila dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak tahun 2022 cukup periode yang sama," ujar Plt Kepala Kanwil DJP DIY, Slamet Sutantyo, dekat Yogyakarta, Rabu (10/5/2023).
1. Pemulihan ekonomi pacu penerimaan pajak
Kinerja penerimaan pajak periode Januari - April 2023 ini ditopang untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, adanya dampak daripada kebijakan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), termasuk dempet di dalamnya ialah tarif PPN 11 persen.
"Adanya tren kenaikan kunjungan wisakelucuann ke DIY, pencairan lagi kegiatan akan proyek pemerintah bahwa menggunakan NPWP bendahara lagi pembayaran pajak karena SPT tahunan orang pribadi lagi badan," ujar Slamet.
2. Upaya optimalisasi penerimaan pajak
Sejumlah gairah dilakukan akan mengoptimalkan penerimaan pajak dalam wilayah DIY. Kanwil DJP DIY melakukan gairah mulai ketimbang Pengawasan Pembayaran Masa (PPM), Pengujian Keputusan Material (PKM).
"Lalu kami terus melakukan penagihan dan pemeriksaan pajak, penegakan hukum, serta egelisahsi wajib pajak. Kanwil DJP DIY dan semua KPP hadapan wilayah kerjanya terus melakukan kegiatan egelisahsi dan peservis kepada wajib pajak," kata Slamet.
3. Kepatuhan pelaporan SPT
Kanwil DJP DIY agak melakukan kesibukan konsultasi selanjutnya asistensi pelaporan SPT yang dilaksanakan pada kurang lebih pusat perbelanjaan selanjutnya kesibukan jemput bola SPT pada berbagai kapanewon selanjutnya kemantren, secara terjadwal ketimbang Februari - April 2023. Kegiatan ini untuk menambah tingkat kepatuhan SPT Tahunan.
"Realisasi kepatuhan SPT sampai demi 30 April 2023 adalah 259.380 SPT dari target 308.238 SPT demi capaian 84,15 persen atau sudah mencapai 120 persen dari trajektori 70 persen," ungkap Slamet.