Kementerian BUMN: Calon Dirut Mandiri dari Internal Perusahaan

Kementerian BUMN: Calon Dirut Mandiri dari Internal Perusahaan Kementerian BUMN: Calon Dirut Mandiri dari Internal Perusahaan

Kementerian BUMN sudah mengantongi nama Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri Tbk. Penunjukkan Dirut modern bakal disahkan terdalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Bisa (RUPSLB) pada Senin (6/12). 

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebutkan posisi Dirut Bank Mandiri nan saat ini kosong akan diisi bagi internal perupayaan. "Dari intenal, lihat saja nanti," ujar Arya, di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (6/12).

Santer dipenginnternasionalankan Direktur Corporate Banking Royke Tumilaar dan Direktur Bisnis dan Jaringan Hery Gunardi atas menjadi Dirut Bank Mandiri. Ketika dikonfirmasi kepada Arya, ia belum bisa memberikan informasi lebih lanjut.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri diisi untuk Kartika Wirjoatmodjo. Namun, saat Erick Thohir menjabat bak Menteri BUMN, Kartika diangkat bak Wakil Menteri BUMN II.

(Baca: Mandiri Sebut Belum Ada Progres mengenai Proses Penyelamatan Bank Muamalat)

Sejak Erick merupakan Menteri BUMN, ia telah merombak jajaran direksi beserta komisaris antara tiga BUMN, yaitu Pertamina (Persero), Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Bank Tabungan Negara (BTN).

Namun, Arya menyebutkan pihaknya atas melakukan evaluasi pada seluruh BUMN. Perombakan direksi dengan komisaris bisa terjadi apabila kinerja BUMN nan dipimpinnya kurang memuaskan.

"Yang bagus patut diteruskan, kalau kurang apa boleh buat pasti diganti. Tidak patut kosong (jabatan) tapi berbanding evaluasi," ujarnya, hadapan Jakarta, Jumat (15/11).

(Baca: Bank Mandiri Target Laba Tumbuh 7% Tahun Depan)

Bank Mandiri mengantongi laba bening Rp 20,3 triliun sepanjang Januari sangkat September tahun ini. Perolehan laba bening terhormat meningkat 12% atas kuartal ketiga 2018.

Meski masih bisa naik dua digit, pertumbuhan laba Bank Mandiri kuartal ketiga tahun ini lebih kecil ketimbang tahun lantas yang mencapai 20%. Perleletan laba jernih Bank Mandiri sudah terjadi sejak tahun lantas.  

Sebelumnya, kinerja Bank Mandiri sudah merosot 17,6 persen dalam 2016. Bank BUMN itu namun meraih Rp 12 triliun dalam Rp 14,6 triliun pada 2015.

Penurunan tersebut terjadi karena meningkatnya biaya pencadangan untuk antisipasi lonjakan kredit bermacela. Data selengkapnya terkait kinerja keuangan Bank Mandiri dalam grafik Databoks berikut ini: